Rabu, 05 Februari 2014
Doa Seorang Mujahidd
Ya, ALLAH,
Aku berdoa untuk seorang wanita,
yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya
setelah Engkau.
Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang wanita yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika
aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena ketampananku tetapi karena hatiku.
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu
dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang pria ketika
berada disebelahnya.
Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang
tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang wanita yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta:
Jadikanlah aku menjadi seorang pria yang dapat membuat wanita itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat
mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga ketampananku datang dariMU
bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik
dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU
dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari,
dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakaan "betapa besarnya Allah itu karena Engkau telah memberikan
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang
tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang
Kautentukan.
Aku berdoa untuk seorang wanita,
yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintaiMU lebih dari segala sesuatu.
Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya
setelah Engkau.
Seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMU.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang wanita yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika
aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena ketampananku tetapi karena hatiku.
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu
dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang pria ketika
berada disebelahnya.
Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang
tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimataMU.
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang wanita yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta:
Jadikanlah aku menjadi seorang pria yang dapat membuat wanita itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintaiMU, sehingga aku dapat
mencintainya dengan cintaMU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berikanlah SifatMU yang lembut sehingga ketampananku datang dariMU
bukan dari luar diriku.
Berilah aku tanganMU sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatanMU sehingga aku dapat melihat banyak hal baik
dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku mulutMU yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMU
dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari,
dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat
mengatakaan "betapa besarnya Allah itu karena Engkau telah memberikan
kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang
tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang
Kautentukan.
Laporan KKN Profesi
LAPORAN
AKHIR
MAHASISWA
KKN PROFESI
ANGKATAN
IV TAHUN 2013
UIN
ALAUDDIN
DESA :
BONTOSUNGGU
KECAMATAN : BONTONOMPO SELATAN
KABUPATEN :
GOWA
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar
Pengesahan
Peta Kecamatan
Bontonompo Selatan
Peta Desa
Bontosunggu
Selayang
Pandang Desa Bontosunggu
Hasil Kegiatan
a.
Daftar Program
Kerja Fisik
b.
Daftar Program
Kerja Non-Fisik
c.
Daftar Keuangan
Faktor
Pendukung
Faktor
Penghambat
Saran-Saran
Lampiran-Lampiran
KATA
PENGANTAR
إن
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا
من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن
محمدا عبده ورسوله
Tidak
habis-habisnya kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dari
limpahan rahmat dan karunia-Nya, hingga kini kita tetap bertahan menjaga
keimanan kita sebagai tingkat nikmat yang paling tinggi dan sempurnalah hidup
kita. Sungguh, segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan
cahaya hidayah kepada siapa yang dikehendaki, dan menunjukkan jalan yang lurus
serta nikmat yang berberkah. Tidak dapat dipungkiri bahwa, kita tidak pernah
lepas dari berbagai macam amalan. Ya, sebab kita tidak mau satupun perbuatan
kita terlewat tanpa adanya kebaikan yang didapatkan, sehingga kami dengan Laporan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Angkatan ke IV ini mampu memberatkan timbangan
amalan di akhirat kelak. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, keluarga beliau, para sahabat,
tabi’in, tabi’uttabi’in, serta orang-orang yang istiqamah di jalan kebenaran
ini, hingga hari yang telah ditentukan, sehingga dapat
menyelesaikan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Angkatan ke IV
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar serta penyusun laporan akhir sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
Laporan ini berisi
tentang laporan hasil kegiatan KKN-Profesi Angkatan IV selama berada di lokasi
beserta informasi dan data-data yang mendukung. Laporan ini terdiri dari empat
Bab, yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum Lokasi KKN-Profesi Bab III
Hasil Pelaksanaan Kegiatan, dan Bab IV Penutup.
Ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu
kami selama kegiatan KKN-Profesi dan dalam penyusunan laporan ini, kepada :
1.
Bapak Rektor Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar,
2.
Risma Hnadayni, S. IP, M. Si selaku pembimbing,
3.
Tim LP2M yang telah membimbing kami dan memberikan banyak masukan dan
arahan dalam pelaksanaan kegiatan,
4.
Bapak Kepala Wilayah Kecamatan Bontonompo Selatan yang banyak memberi
masukan, arahan dan informasi,
5.
Bapak Kepala Desa Bontosunggu dan
keluarga yang telah bersediah menerima kami selama berada di lokasi KKN Profesi
UIN Alauddin Makassar Angkatan ke IV 2013,
6.
Bapak Iman Desa, Ketua PNPM Desa
Bontusunggu, Ketua BPD Desa Bontosunggu, Sekretaris Desa Bontosunggu, dan
Kepala Koperasi Desa Bontosunggu beserta keluarga yang telah bersediah menerima
kami selama berada di lokasi KKN Profesi UIN Alauddin Makassar Angkatan IV
2013,
7.
Teman-teman KKN Profesi yang senantiasa
menjaga kekompakan dalam melaksanakan kegiatan,
8.
Masyarakat Desa Bontosunggu yang
senantiasa ramah dan ringan tangan dalam membantu kami selama di lokasi KKN
Profesi, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan ini masih terdapat kekurangan baik
dari segi pembahasan maupun penyusunan kegiatan Mahasiswa KKN Profesi. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik maupun masukan yang bersifat membangun
dari para pembaca, rekan mahasiswa, dan dosen pembimbing demi kesempurnaan
penyusunan laporan-laporan selanjutnya.
Akhir
salam, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
Bontosunggu,
November 2013
Penyusun
Peta Kecamatan Bontonompo Selatan
Peta Desa Bontosunggu
SELAYANG
PANDANG DESA BONTOSUNGGU
Selayang pandang Desa Bontosunggu merupakan
kajian data tentang
Desa Bontosunggu
yang meliputi letak
administratif, aspek fisik
dasar, aspek kependudukan, aspek
sarana, aspek prasarana, dan aspek social budaya. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat sebagaimana
pada pembahasan gambaran
Wilayah Desa Bontosunggu sebagai berikut:
A.
Letak Administratif
Desa Bontosunggu
Desa
Bontosunggu merupakan desa pemekaran dari Desa Sala’jangki pada tahun 1990,
secara bahasa Desa Bontosunggu itu berasal dari bahasa Bugis – Makassar yang
berarti sejahtera (Bersungguh–sungguh). Luas wilayah Desa Bontosunggu adalah
4,07 Km dan jarak dari pusat kota yakni Kecamatan Bontonompo Selatan adalah 2
Km . Secara administratif, Desa Bontosunggu memiliki batas-batas wilayah
sebagai berikut:
Ø
Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan
Bontoramba Kecamatan Bontonompo Selatan.
Ø
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa
Sandrobone Kecamatan Sandrobone Kabupaten Takalar.
Ø
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Tonasa
Kecamatan Sandrobone Kabupaten Takalar.
Ø
Sebelah barat berbatasan dengan Desa
Sala’jangki Kecamatan Bontonompo Selatan
Desa
Bontosunggu memiliki 5 Dusun, yaitu Dusun Bontociniayo, Dusun Sorobaya, Dusun
Tamalate, Dusun Kampung Beru, dan Dusun Gallang.
Tabel 1:
Luas Wilayah Per Dusun di Desa Bontosunggu
Tahun 2013
No
|
Dusun
|
Luas Wilayah (Km2)
|
Persentase (%)
|
1
|
Bontociniayo
|
1,19
|
29,24
|
2
|
Tamalate
|
0,70
|
17,20
|
3
|
Gallang
|
0,46
|
11,30
|
4
|
Kampung Beru
|
1,05
|
25,80
|
5
|
Sorobaya
|
0,67
|
16,46
|
Jumlah
|
4,07
|
100
|
Sumber:
Perhitungan Analisis GIS Tahun 2013
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa Dusun yang memiliki luas wilayah
paling luas di Desa Bontosunggu yaitu Dusun Bontociniayo dengan persentase
29,24% dan luas wilayah 1,19 Km2. Sedangkan Dusun yang paling
terkecil di Desa Bontosunggu yaitu Dusun Gallang dengan persentase 11,3% dan
luas wilayah 0,46 Km2.
B. Aspek
Fisik Dasar
Penjelasan
mengenai aspek fisik dasar Desa Bontosunggu merupakan suatu kajian terhadap
kondisi fisik yang dimiliki oleh wilayah ini agar dapat dijadikan sebagai acuan
dasar dalam suatu perencanaan pembangunan kedepannya. Kondisi fisik dasar di
Desa Bontosunggu meliputi Kondisi topografi, hidrologi, klimatologi, dan jenis
tanah.
1. Kondisi Topografi
Desa
Bontosunggu memiliki keadaan topografi yang relatif datar dengan ketinggian
0-50 mdpl. Jika dintinjau dari tingkat kemiringan lereng, Desa Bontosunggu
memiliki tingkat kemiringan lereng 0-8%.
2.
Kondisi Hidrologi
Kondisi
hidrologi Desa Bontosunggu dapat dikelompokan sebagai air permukaan dan air
tanah. Sumber air permukaan di wilayah terdiri atas sungai, akan tetapi sungai-sungai
tersebut sebagian besar hanya memiliki daerah aliran sungai dan daerah
tangkapan yang sempit dan sebagian lagi hanya lintasan yang tidak memiliki
debit air tawar. Adapun sumber air tanah di Desa Bontosunggu ini umumnya berupa
sumur dangkal dengan kedalaman antara 5 sampai 10 meter, atau sumur dalam hasil
pengeboran dengan kedalaman antara 45 sampai 100 meter.
3. Kondisi
Klimatologi
Seperti halnya
dengan kondisi klimatologi pada Kabupaten Gowa dalam Angka 2012, di Desa
Bontosunggu juga hanya memiliki musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau
dimulai pada Bulan Juni hingga September, sedangkan musim hujan dimulai pada
Bulan Desember hingga Maret. Keadaanseperti itu berganti setiap setengah tahun
setelah melewati masa peralihan, yaitu Bulan April-Mei dan Oktober-Nopember.
4.
Kondisi Geologi dan Jenis Tanah
Ditinjau dari
aspek geologi, Desa Bontosunggu ditutupi oleh struktur batuan endapan aluvium
sungai dan dari aspek jenis tanah, Desa Bontosunggu umumnya mempunyai jenis
tanah Alluvial/Tanah Endapan yaitu tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok
untuk lahan pertanian.
C. Aspek
Penggunaan Lahan
Dari total luas
wilayah Desa Bontosunggu yakni 407 Ha, maka dapat diperincikan berdasarkan
hasil survey lapangan terhadap jenis-jenis penggunaan lahannya dan berdasarkan
kondisi fisik dasar lahan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor mendasar
seperti kondisi fisik dasar lahan dan aktivitas masyarakat menunjukkan bahwa
pola penggunaan lahan di Desa Bontosunggu didominasi oleh lahan sawah dengan
luas 289,301 Ha dan penggunaan lahan lainnya yaitu berupa kebun campuran seluas
47,651 Ha, tambak 48,7881 Ha, perumahan 17,562 Ha, fasilitas perkantoran 0,042
Ha, fasilitas pemakaman 0,189 Ha, lapangan 0,329 Ha, fasilitas pendidikan 0,946
Ha, lapangan peribadatan 0,156 Ha, fasilitas kesehatan 0,0342 Ha, dan jalan
2,0017 Ha.
Tabel 2:
Pola Penggunaan Lahan di Desa Bontosunggu Tahun
2013
No
|
Jenis Penggunaan Lahan
|
Luas (Ha)
|
Persentase (%)
|
1
|
Sawah
|
289,301
|
71,08
|
2
|
Kebun Campuran
|
47,651
|
11,71
|
3
|
Tambak
|
48,7881
|
11,987
|
4
|
Perumahan
|
17,562
|
4,315
|
5
|
Fasilitas Perkantoran
|
0,0342
|
0,008
|
6
|
Fasilitas Pemakaman
|
0,189
|
0,0046
|
7
|
Lapangan
|
0,329
|
0,080
|
8
|
Fasilitas Pendidikan
|
0,946
|
0,232
|
9
|
Fasilitas Peribadatan
|
0,156
|
0,038
|
10
|
Fasilitas Kesehatan
|
0,42
|
0,103
|
11
|
Jalan
|
2,0017
|
0,492
|
Jumlah
|
407
|
100
|
Sumber: Survey
Lapangan, Citra Satelit, dan Perhitungan Analisis GIS Tahun 2013
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan yang paling
dominan di Desa Bontosunggu yaitu berupa penggunaan lahan sawah dengan
persentase 71,08%. Sedangkan penggunaan lahan yang paling minoritas yaitu
berupa lahan untuk sarana perkantoran dengan persentase 0,008%.
D. Aspek Demografi (Kependudukan)
Aspek kependudukan merupakan hal paling
mendasar dalam pembangunan khususnya di wilayah Desa Bontosunggu. Dalam nilai
universal penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang
menikmati hasil pembangunan. Dalam kaitan peran penduduk tersebut, kualitas
mereka perlu ditingkatkan dan pertumbuhan serta mobilitasnya harus
dikendalikan. Untuk lebih jelasnya mengenai aspek demografi di Desa Bontosunggu
dapat dilihat pada penjelasan berikut.
1.
Jumlah dan Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk di Desa Bontosunggu dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir cenderung mengalami penurunan tiap tahunnya.
Penurunan angkatan jumlah penduduk disebabkan oleh meningkatnya migrasi keluar
dan angka kematian di wilayah tersebut.Menurut hasil registrasi penduduk oleh
Mahasiswa Kebidanan pada Juni 2013, jumlah penduduk di Desa Bontosunggu
berjumlah 2.618 jiwa.
Pada tahun 2009 jumlah penduduk di Desa
Bontosunggu berjumlah 2.788 jiwa, tahun 2010 jumlah penduduk di wilayah ini
mengalami penurunan sebanyak 62 jiwa sehingga menjadi 2.726 jiwa, dan pada
tahun 2011 juga mengalami penurunan hingga pada bulan Juni Tahun 2013.
Tabel 3:
Jumlah dan Perkembangan
Penduduk 5 Tahun Terakhir di Desa Bontosunggu
No.
|
Tahun
|
Jumlah Penduduk
( Jiwa )
|
Pertambahan
|
Persentase (%)
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
2009
2010
2011
2012
2013
|
2.788
2.726
2.703
2.683
2.618
|
-
-62
-23
-20
-65
|
-
-2,27
-0,85
-0,74
-2,48
|
Rata-Rata
|
2.704
|
-43
|
-1,58
|
Sumber:
Survey Lapangan, Citra Satelit, dan Perhitungan Analisis GIS Tahun 2013
2.
Kepadatan Penduduk
Desa Bontosunggu yang memiliki luas wilayah
4,07 Km2 dan jumlah penduduk 2.618 jiwa memiliki tingkat kepadatan
penduduk 643 jiwa/km2
.
Tabel 4:
Kepadatan Penduduk Per Dusun
di Desa Bontosunggu Juni 2013
No
|
Dusun
|
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
|
Luas Wilayah
(Km2)
|
Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km2)
|
1
|
Bontociniayo
|
920
|
1,19
|
773
|
2
|
Tamalate
|
386
|
0,70
|
551
|
3
|
Sorobaya
|
380
|
0,67
|
567
|
4
|
Kampung Beru
|
533
|
1,05
|
508
|
5
|
Gallang
|
399
|
0,46
|
867
|
Kepadatan Penduduk
|
2.618
|
4,07
|
643
|
Sumber: Laporan P-AKK Mahasiswa Kebidanan UIT
Juni 2013 dan Perhitungan Mahasiswa KKN-P UIN Angkatan IV
3.
Penduduk Menurut Kepala Keluarga
Berdasarkan hasil registrasi jumlah penduduk
yang telah dilakukan oleh mahasiswa kebidanan pada juni 2013, jumlah kepala
keluarga yang terdapat di Desa Bontosunggu yaitu sebanyak 591 KK. Jumlah kepala
keluarga yang terbanyak terdapat di Dusun Bontociniayo dengan persentase 35,14%
dan jumlah penduduk 224 jiwa. Sedangkan jumlah kepala keluarga yang paling
sedikit yaitu terdapat di Dusun Gallang dengan persentase 15,24% dan jumlah
penduduk 60 jiwa.
Tabel 5:
Jumlah Penduduk Menurut Kepala
Keluarga di Desa Bontosunggu Juni 2013
No
|
Dusun
|
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
|
Jumlah
Kepala Keluarga
(KK)
|
Persentase
(%)
|
1
|
Bontociniayo
|
920
|
224
|
35.14
|
2
|
Tamalate
|
386
|
90
|
14.74
|
3
|
Sorobaya
|
380
|
91
|
14.51
|
4
|
Kampung Beru
|
533
|
126
|
20.35
|
5
|
Gallang
|
399
|
60
|
15.24
|
Jumlah
|
2618
|
591
|
100
|
Sumber: Laporan P-AKK Mahasiswa Kebidanan UIT
Juni 2013
4.
Penduduk
Menurut Jenis Kelamin
Penduduk Desa Bontosunggu pada juni 2013 yang
berjumlah 2.618 jiwa di dominasi oleh penduduk yang berjenis kelamin perempuan
yakni dengan jumlah 1.335 jiwa dan penduduk laki-laki yang berjumlah 1.283
jiwa. Jadi sex ratio penduduk menurut jenis kelamin di Desa Bontosunggu yaitu
96% yang berarti dalam 96 orang penduduk perempuan, terdapat satu orang
penduduk laki-laki.
Tabel 6:
Jumlah Penduduk Menurut Jenis
Kelamin di Desa Bontosunggu Juni 2013
No
|
Dusun
|
Jumlah Penduduk (Jiwa)
|
Jumlah Penduduk
(Jiwa)
|
Sex
Ratio
|
|
Laki-Laki
|
Perempuan
|
||||
1
|
Bontociniayo
|
464
|
456
|
920
|
101
|
2
|
Tamalate
|
181
|
205
|
386
|
88
|
3
|
Sorobaya
|
173
|
207
|
380
|
83
|
4
|
Kampung Beru
|
255
|
278
|
533
|
92
|
5
|
Gallang
|
210
|
189
|
399
|
111
|
Jumlah
|
1.283
|
1.335
|
2.618
|
96
|
Sumber: Laporan P-AKK Mahasiswa Kebidanan UIT
Juni 2013
E. Aspek Sarana
1.
Sarana Perkantoran dan Pemerintahan
Fasilitas perkantoran merupakan fasilitas penting
bagi suatu wilayah. Suatu daerah tidak akan menjalankan tugas-tugas
pemerintahannya dengan baik jika tidak memiliki fasilitas perkantoran.
Begitupun dengan Pemerintah Desa Bontosunggu harus menyediakan fasiltas
perkantoran dan pemerintahan yang memadai bagi wilayahnya. Adapun fasilitas
perkantoran yang terdapat di Desa Bontosunggu yaitu berjumlah dua unit yaitu
berupa Kantor Desa Bontosunggu dan Koperasi Unit Desa yang terletak di Dusun
Bontociniayo.
2.
Sarana Pendidikan
Pendidikan memang bukan
segala-galanya.Pendidikan memang tidak otomatis membuat hidup orang sejahtera,
karena pendidikan hanya merupakan alat yang tergantung oleh siapa penggunanya.
Namun pendidikan adalah alat perubahan yang terbukti sudah merubah banyak orang
menjadi terhormat, berharkat dan sejahtera. Karena itu setiap wilayah
hendaknya tidak hanya menjadikan sekolah sebagai fasilitas complementary (pelengkap)
saja, tetapi merupakan fasilitas utama. Sarana pendidikan yang berkualitas dan
berjangkau sehingga semua segmen penghuninya dapat mengekses pendidikan
tersebut wajib tersedia.
Begitupun dengan wilayah Desa Bontosunggu harus menyediakan fasiltas pendidikan untuk para
penduduknya. Di Desa Bontosunggu terdapat 6 unit sarana pendidikan, yaitu 1
unit TK/PAUD, 4 unit SD, dan 1 unit Pesantren yang sederajat dengan tingkat
SMP.
Tabel 7:
Jumlah Sarana Pendidikan di Desa Bontosunggu Tahun 2013
No.
|
Dusun
|
Sarana Pendidikan
|
|||
TK/
PAUD
|
SD/MI
|
SLTP/
Pesantren
|
SLTA
|
||
1.
2.
3.
4.
5.
|
Bontociniayo
Gallang
Tamalate
Sorobaya
Kampung Beru
|
-
-
-
-
1
|
1
1
1
1
-
|
1
-
-
-
-
|
-
-
-
-
-
|
Jumlah
|
1
|
4
|
1
|
-
|
Sumber: Hasil Survey Lapangan Tim Tahun 2013
3.
Sarana Kesehatan
Pembangunan dalam bidang kesehatan atau peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan
sumber daya manusia sehingga pemerintah telah mencanangkan Program Indonesia
Sehat sejak tahun 2010.untuk mewujudkan misi tersebut diperlukan keterlibatan
seluruh pihak tekait dalam hal aparatur pemerintahan dari pusat sampai daerah
dan terutama sekali dukungan berupa peran serta aktif dari masyarakat. Salah
satu program ini adalah ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang baik
akan membawa pengaruh positif bagi kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Olehnya itu, Pemerintah di Desa Bontosunggu
menyediakan fasilitas kesehatan yang berjumlah 7 unit yang terdiri dari, 1 unit
Puskesmas Pembantu, dan 5 unit Posyandu.
Tabel 8:
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Dusun di Desa BontosungguTahun 2013
No
|
Dusun
|
Fasilitas Kesehatan
|
Jumlah
(Unit)
|
||
Poskesdes
|
Posyandu
|
Pustu
|
|||
1
2
3
4
5
|
Bontociniayo
Gallang
Tamalate
Sorobaya
Kampung Beru
|
1
-
-
-
-
|
1
1
1
1
1
|
1
-
-
-
-
|
3
1
1
1
1
|
Jumlah
|
1
|
5
|
1
|
7
|
Sumber: Laporan
P-AKK Mahasiswa Kebidanan dan Survey Lapangan Tahun 2013
4.
Sarana Peribadatan
Jika dilihat
dari apek keagamaan, jumlah penduduk Desa Bontosungguyang berjumlah 2.618 jiwa,
semuanya beragama Islam dan juga kerukunan kehidupan beragama sangat
terjaga di wilayah ini. Dari segi sarana ibadah, jumlahnya tersebar secara disluruh
dusun yang semuanya berjumlah 7 unit masjid.
Tabel 9:
Jumlah Fasilitas Peribadatan Menurut Dusun di Desa Bontosunggu Tahun 2013
No
|
Dusun
|
Fasilitas Peribadahan
|
Jumlah
|
|
Masjid
|
Mushollah
|
|||
1
|
Bontociniayo
|
3
|
-
|
3
|
2
|
Tamalate
|
1
|
-
|
1
|
3
|
Gallang
|
1
|
-
|
1
|
4
|
Kampung Beru
|
1
|
-
|
1
|
5
|
Sorobaya
|
1
|
-
|
1
|
Jumlah
|
7
|
-
|
7
|
Sumber: Hasil Survey Lapangan Tahun 2013
5.
Sarana Perdagangan
Sarana perdagangan merupakan unsur karya dalam perencanaandan pembangunan suatu wilayah. Disamping sebagai sarana
perbelanjaan juga merupakan fasilitas kerja
bagi kelompok yang lain. Salah satu upaya dalam meningkatkan laju perekonomian
masyarakat Desa Bontosunggu adalah dengan tersedianya sarana perdagangan yang
melayani kebutuhan masyarakatnya, hanya saja jangkauan fasilitas perdagangan
yang terdapat di wilayah ini masih bersifat lokal, yakni hanya dimanfaatkan
oleh warga yang tinggal di Desa Bontosunggu itu sendiri.
Tabel 10:
Jumlah
Fasilitas Perdagangan di Desa Bontosunggu Tahun 2013
No.
|
Dusun
|
Fasilitas
Perdagangan
|
||
Pasar
|
Warung/Kios
|
Toko
|
||
1
2
3
4
5
|
Bontociniayo
Gallang
Tamalate
Sorobaya
Kampung Beru
|
-
-
-
-
-
|
4
2
3
2
3
|
1
-
-
-
-
|
Jumlah
|
-
|
14
|
1
|
Sumber : Hasil Survey Lapangan Tahun 2013
6.
Fasilitas Open Space/Olahraga
Fasilitas Openspace/Olahraga
merupakan fasilitas ruang terbuka yang dijadikan sebagai lapangan dan pemakaman
oleh masyarakat di Desa
Bontosunggu. Jumlah lapangan sepak bola yang terdapat diwilayah ini
berjumlah 2 unit.Sedangkan pemakaman berjumlah 3 unit.
Tabel 11:
Jumlah Fasilitas Olahraga / Open Space di Desa Bontosunggu Tahun 2013
No.
|
Fasilitas Olahraga/ Open Space
|
Dusun
|
Jumlah (Unit)
|
||||
(1)
|
(2)
|
(3)
|
(4)
|
(5)
|
|||
1
2
|
Lapangan Sepak Bola
Pemakaman
|
-
-
|
1
1
|
-
-
|
-
-
|
1
2
|
2
3
|
Jumlah
|
-
|
2
|
-
|
-
|
3
|
5
|
Sumber:
Hasil Survey Lapangan Tahun 2013
Keterangan:
1.Bontociniayo
2.Tamalate
3.Gallang
4.Sorobaya
5.Kampung
Beru
F. Aspek Prasarana
Prasarana
merupakan kelengkapan dasar fisik suatu sistem bangunan yang memungkinkan
bangunan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Lebih jelasnya prasarana yang
utama bagi berfungsinya wilayah tersebut adalah jaringan jalan untuk mobilitas
orang dan angkutan barang, mencegah perambatan kebakaran serta untuk menciptakan
ruang dan bangunan yang teratur, jaringan air bersih, jaringan telekomunikasi,
jaringan saluran pembuangan air limbah dan tempat pembuangan sampah untuk
kesehatan lingkungan, serta jaringan saluran air hujan untuk pematusan
(drainase) dan pencegahan banjir setempat.
Fungsi
prasarana adalah untuk melayani dan mendorong terwujudnya lingkungan permukiman
dan lingkungan usaha yang optimal sesuai dengan fungsinya. Upaya memperbaiki
dan mengembangkan lingkungan membutuhkan keseimbangan antara tingkat pelayanan
yang ingin diwujudkan dengan tingkat kebutuhan dari masyarakat pengguna dan
pemanfaat prasarana dalam suatu wilayah/kawasan pada suatu waktu tertentu,
keseimbangan diantara kedua hal tersebut akan mengoptimalkan pemakaian sumber
daya yang terbatas (Diwiryo, 1996:1). Adapun prasarana yang ada di Desa Bontosunggu, yaitu sebagai berikut.
1.
Sistem Transportasi
Sistem transportasi merupakan suatu sistem yang
mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat karena keintegralan sistem ini akan
menghasilkan pola dan aksesibilitas pergerakan antar dan inter kawasan yang
semakin baik. Jarak, biaya, waktu tempuh dalam suatu pergerakan yang efektif
dan efisien adalah suatu tingkat kenyamanan dan keamanan yang diterjemahkan
dalam tingkat pelayanan pergerakan (level of service).
Berdasarkan
hasil survey, sistem transportasi yang terdapat di Desa Bontosunggu sudah
efektif dan efisien.Hal tersebut dapat ditinjau dari kondisi sarana dan
prasarana transportasinya.
a)
Sarana transportasi di Desa Bontosunggu
Sarana transportasi yang terdapat di Desa Bontosunggu yaitu berupa
kendaraan pribadi (motor dan mobil),o jek, dan mobil angkutan.
b)
Prasarana transportasi di Desa Bontosunggu
Prasarana transportasi yang terdapat di Desa Bontosunggu yaitu
hanya berupa prasarana jaringan jalan. Prasarana jalan merupakan prasarana yang
sangat penting untuk menunjang kelancaran perhubungan darat dan akan menentukan
dalam pengembangan struktur wilayah desa.
Tabel
12:
Panjang Jalan Menurut Dusun di Desa
Bontosunggu Tahun 2013
No.
|
Nama Dusun
|
Panjang Jalan
(Meter)
|
1
|
Bontociniayo
|
3458,71
|
2
|
Sorobaya
|
1827,437
|
3
|
Kampung Beru
|
1459,917
|
4
|
Tamalate
|
2066,141
|
5
|
Gallang
|
721,013
|
Jumlah
|
9533,218
|
Sumber: Perhitungan Analisis GIS Tahun 2013
Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa panjang jalan keseluruhan yang
terdapat di Desa Bontosunggu yaitu 9533,218 meter. Dusun yang memiliki jalan
yang terpanjang yaitu Dusun Bontociniayo yaitu dengan panjang jalan 3458,71
meter. Sedangkan Dusun yang memiliki panjang jalan yang terpendek yaitu Dusun Gallang
dengan panjang jalan yang dimiliki hanya 721,013 meter.
Penjelasan tentang jaringan jalan di Desa Bontosunggu tidak
terbatas hanya pada panjang jalan yang dimiliki, karena dalam
pengklasifikasiannya, Penjelasan mengenai klasifikasi jaringan jalan yang
terdapat di Desa Bontosunggu terdiri atas tiga yaitu jalan menurut fungsinya,
jalan menurut kondisinya, dan jalan menurut jenisnya.
2.
Jaringan Drainase
Drainase adalah lengkungan atau saluran air dipermukaan atau
dibawah tanah, baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia.
Jaringan drainase ini pada umumnya berguna untuk menanggulangi bahaya banjir.
Jaringan drainase yang terdapat di Desa Bontosunggu yaitu berupa
jaringan drainase tersier. Jaringan drainase diwilayah ini dikategorikan ke dalam
drainase tersier karena pada hakikatnya fungsi jaringan drainase mengikut pada
hierarki fungsi jalan yang ada dan telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya
bahwa fungsi jalan yang terdapat di Desa Bontosunggu yaitu berupa fungsi jalan
local dan lingkungan sehingga jaringan drainsenya masuk dalam kategori drainase
tersier.
Adapun kondisi dari jaringan drainase di Desa Bontosunggu yaitu
kurang baik karena keberadaan dari jaringan drainase di wilayah ini
terputus-putus dan kondisi bangunannya tidak berfungsi sebagaimana dengan
kegunaan utamanya yaitu untuk mengalirkan air karena jaringan drainase yang ada
sekarang ini kurang terawat oleh masyarakatnya.
3.
Jaringan Air Bersih dan Sanitasi
Air
merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum
dan berperan juga sebagai faktor utama pembangunan. Untuk itu air perlu
dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki peran yang
sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung
kehidupan dan pelaksanaan pembangunan di masa kini maupun di masa mendatang.
Kawasan pedesaan dengan tingkat
pembangunan yang masih tergolong minim dan pertumbuhan penduduk yang rendah,
air bersih merupakan barang yang tidak langka dan tidak mahal. Namun melihat
dari kondisi fisik dari wilayah ini dan sistem penyediaan air bersih di Desa
Bontosunggu yang secara umum masyarakatnya memperoleh dari air sumur gali dan
air sumur hasil pengeboran ini, terkadang masyarakat setempat juga merasakan
kesulitan untuk memperoleh air bersih karena desa ini juga biasa mengalami
musim kering sehingga pada saat kemarau panjang, air bersih kadang sangat
terbatas ketersediaanya di desa ini. Oleh karena itu untuk kedepannya diwilayah
ini perlu diadakan penyediaan air bersih yang bersumber dari PDAM.
4.
Jaringan Listrik
Listrik
merupakan salah satu system yang sangat berpengaruh pada aktivitas perekonomian
sehari-hari. Listrik merupakan prasarana yang menjadi alat pemberi kemudahan
yang membantu untuk melakukan segala aktifitas keseharian kita. Tanpa adanya
listrik maka aktifitas kita seakan lumpuh. Jaringan listrik telah mampu menjangkau
semua lapisan masyarakat yang ada di Desa Bontosunggu.
Bentuk penyediaan energi listrik dimaksudkan
untuk pemenuhan kebutuhan yang mencakup kapasitas energi dan distribusinya.
Warga di Desa Bontosunggu sudah terlayani listrik, kebutuhan pengembangan pelayanan
jaringan listrik mutlak dilakukan seiring dengan berkembangnya penduduk di Desa
Bontosunggu dengan segala aktivitas sosial dan ekonominya. Penyaluran energi
listrik di Desa Bontosunggu yaitu berupa listrik bertegangan menengah yang pada
umumnya terdapat disepanjang jalan lokal dan listrik bertegangan rendah yang
pada umumnya digunakan pada jalan lingkungan yang merupakan wilayah permukiman
penduduk di Desa Bontosunggu.
5. Jaringan
Telekomunikasi
Telepon merupakan alat komunikasi dua arah (duplex) yang digunakan
untuk menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk
percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal
listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon untuk
berkomunikasi.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan
komunikasi di era global ini, pemakaian telepon sudah tidak efektif lagi karena
telah digantikan oleh keberadaan telepon genggam (handphone). Hal ini di tandai dengan
adanya tower telephone yang terdapat di Kecamatan Bontonompo Selatan sehingga
Desa Bontosunggu juga merasakan keuntungan dari keberadaan tower telephone
tersebut. Alat komunikasi inilah yang
banyak digunakan oleh masyarakat yang ada di Desa Bontosunggu karena alat
komunikasi ini memiliki akses tekomunikasi yang
baik dan dengan sendirinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
6. Prasarana
Persampahan
Pada umumnya, pengelolaan
persampahan oleh masyarakat di Desa Bontosunggu dilakukan secara individual, yaitu
dibakar, ditimbun, dan bahkan ada juga yang langsung membuangnya di sungai.
G. Aspek Sosial Budaya
Budaya
masyarakat di Desa Bontosunggu dapat
dilihat dari hubungan kekerabatan masyarakat yang sangat
tinggi. sangat kompak, akur, saling tolong menolong dan
sangat menjunjung tinggi
norma-norma yang ada.
Adapun kebiasaan/adat masyarakat yang paling menarik di Desa Bontosunggu
ini yaitu berupa “Pabuntuli Korongtigi”. Pabuntuli Korongtigi adalah kebiasaan masyarakat di Desa Bontosunggu yang
ingin melakukan sebuah
acara seperti sunatan ataupun
pernikahan, terlebih dahulu
mereka harus pergi memanggil/memberitahu para
orang yang dibesarkan
namanya di desa
ini seperti Kepala Desa,
Imam Desa, Kepala
Dusun, maupun Imam
Dusun yang mana dalam
proses tradisi ini,
yang punya acara
tersebut pergi ke
rumah Kepala Desa, Imam
Desa, Kepala Dusun,
maupun Imam Dusun
dengan membawa “bossara” yang berisi kue-kue tradisional dan sebuah bingkisan yang dibungkus dengan
putih dan mereka diiringi oleh segerombol wanita yang
memakai baju adat, para tukang gendang, dan anak-anak yang membawa bendera.
Namun sebelum tradisi ini
dilaksanakan, orang yang punya acara tersebut terlebih dahulu
harus memberitahu kepada
Kepala Desa, Imam
Desa, Kepala Dusun, maupun Imam
Dusun bahwa dia akan datang pada hari itu di sore hari agar Kepala
Desa, Imam Desa,
Kepala Dusun, maupun
Imam Dusun mempunyai persiapan
dirumahnya. Selain datang
terlebih dahulu untuk memberitahu, orang
yang punya acara
tersebut sekaligus membawakan “paccing” karena “paccing” itulah
yang kemudian ia ambil ketika ia datang bersama rombongannya di sore hari.
Adapun persiapan yang dilakukan oleh
Kepala Desa, Imam Desa, Kepala Dusun,
maupun Imam Dusun
ketika mereka akan
kedatangan orang yang punya acara tersebut yaitu berupa satu
paket alat perlengkapan untuk tradisi ini dan
kemenyang. Setelah itu di keesokan
harinya, orang yang
punya acara tersebut membawakan
daging mentah ke
rumah Kepala Desa,
Imam Desa, Kepala Dusun,
maupun Imam Dusun.
Daging mentah tersebut
berasal dari daging kerbau dan
daging sapi karena dalam tradisi ini, orang yang melakukan “Pabuntuli Korongtigi”
tersebut diharuskan memotong
satu ekor sapi
dan satu ekor kerbau.
Meskipun ”Pabuntuli Korongtigi” ini
merupakan adat yang sangat kental di Desa Bontosunggu ini namun tidak
diwajibkan pelaksanaannya untuk seluruh
masyarakat yang ingin mengadakan acara pernikahan atau acara sunatan karena tradisi adat ”Pabuntuli Korongtigi” ini hanya dilakukan oleh orang yang mampu dari segi aspek ekonominya.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
Selama kegiatan KKN Profesi di Desa
Bontosunggu mulai dari penerimaan di lokasi, pertemuan dengan tokoh-tokoh
masyarakat, observasi lapangan, pelaksanaan program kerja sampai saat penarikan
kembali, kami memperoleh kemudahan-kemudahan dan dukungan dari berbagai pihak,
baik dari pihak pemerintah daerah, dari partisipasi masyarakat, maupun
rekan-rekan mahasiswa KKN Profesi Angakatan ke IV itu sendiri.
Factor-faktor pendukung selama melaksanakan program kerja di lokasi
sebagai berikut:
1.
Bantuan dari
pemerintah daerah atas bantuan dan kerjasamanya sehingga memperlancar kegiatan
yang kami lakukan,
2.
Bantuan dan
kerjasama yang baik dari berbagai instansi yang ada,
3.
Dukungan dan
partisipasi dari Kepala Desa Bontosunggu, Imam Desa, pada Ketua Dusun, para
Imam Dusun, dan masyarakat yang ada di Desa Bontosunggu,
4.
Penerimaan
bantuan dari instansi pemerintahan setempat dan keterbukaan masyarakat dalam
mengemukakan masalah-masalah yang dihadapi dan keinginan masyarakat dalam
mengidentifikasi masalah, penentuan program kerja, pelaksanaan hingga malam
penutupan,
5.
Ketersediaan
dan kelancaran saran transportasi, sehingga melancarkan proses kegiatan,
6.
Dukungan dari
teman-teman pemuda yang tergabung dalam LIPES (Lembaga Insan Pelangi Desa) yang
selalu membantu dalam pelaksanaan kegiatan selama berada di lokasi,
7.
Penerimaan dan
pelayanan yang baik dari tuan rumah selama berada di lokasi KKN Profesi, dan
8.
Kerjasama antar
mahasiswa KKN Porfesi yang sangat baik.
Selain
factor pendukung yang disebutkan di atas, ada pula factor yang menjadi
penghambat pelaksanaan program kerja selama berada di lokasi. Beberapa factor
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Cuaca yang
sangat panas sehingga waktu kerja kami sedikit berkurang, sehingga kami harus
menjadwalkan kembali program kerja yang akan kami lakukan,
2.
Permasalahan
semantic atau bahasa, dikarenakan hanya sebagian kecil rekan-rekan KKN Profesi
tidak pasih atau lancar dalam berbahasa bugis makassar walaupun terjemahannya
sudah sedikit dimengerti,
3.
Sebagian besar
masyarakatnya sulit untuk ditemui sehingga program kerja yang kita rencanakan
dialihkan untuk anak-anak yang berada di desa bontosunggu dan sekitarnya, dan
4.
Seluruh
mahasiswa KKN Profesi Angkatan ke IV memiliki kuliah yang mengakibatkan tidak
efesiennya waktu yang digunakn dalam pelaksanaan program kerja, juga
dikarenakan adanya jurusan yang tidak memiliki atau mendapatkan tempat untuk
melakukan profesinya.
Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah
sebagai berikut:
1.
Untuk pihak
pengelola KKN Profesi UIN Alauddin Makassar di dalam pelaksanaan kagiatan KKN
Profesi selanjutnya agar dikelolah lebih professional dari sebelumnya.
2.
Waktu yang
digunakan dalam pelaksanaan KKn Profesi hendaknya di hari libur semester karena
tidak efesiennya waktu yang digunakn dalam pelaksanaan program kerja.
3.
Hendaknya
tempat yang menjadi lokasi KKN Profesi mampu menampung seluruh jurusan yang
ditempatkan di lokasi tersebut.
4.
Untuk para
calon KKN Profesi selanjutnya agar senantiasa menjaga komunikasi antar rekan
mahasiswa KKN Profesi.
5.
Bagi para
pembaca diharapkan mempu membuat loporan yang lebih ilmiah lagi dan senantiasa
memberikan kritik dan sarannya.
Langganan:
Postingan (Atom)